Batam | beritabatam.co : Kondisi waduk Duriangkang mengalami penurunan volume air yang drastis mencapai -3,06 meter akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Hal ini berpengaruh langsung terhadap ketersediaan air masyarakat Batam.
Waduk Duriangkang diketahui menopang hingga 70 persen kebutuhan air masyarakat kota Batam.
Dengan kondisi itu, pihak PT ATB selaku pengelola air bersih di Kota Batam mewacanakan akan melakukan penggiliran (Rationing) suplai air kepada pelanggan pada 15 Maret mendatang.
Penggiliran itu dilakukan pada semua pelanggan yang disuplai dari instalasi pengolahan air (IPA) Duriangkang, Piayu dan Muka Kuning.
“Hal ini terpaksa dilakukan, apabila volume air baku di Waduk Duriangkang di angka -3,23 meter,” ungkap Head of Corporate Secretary PT Adanya Tirta Batam (ATB), Maria Jacobus di gedung Marketing center BP Batam, Kamis (05/03/20).
Maria mengatakan rationing akan berdampak ke 228.900 pelanggan ATB dengan kategori domestik sebanyak 196 ribu pelanggan, kategori commersial sebanyak 30 ribu pelanggan dan industri sebanyak 2,9 ribu pelanggan.
Skenario penggiliran akan dilakukan dengan dua hari Off dan lima hari On. Adapun tujuan penggiliran ini dilakukan untuk memperpanjang umur waduk sampai 6 Juli mendatang.
“Apabila penggiliran ini tidak dilakukan, maka kebutuhan air bersih hanya bertahan hingga 13 Juni mendatang,” jelasnya.
Dari penggiliran ini akan ada 9 daerah yang terdampak, yakni kecamatan Batam Kota meliputi Batam Center, Sukajadi, Batam Kota dan Kepri Mall.
Kecamatan Batu aji meliputi Tanjung uncang dan Aviari, kecamatan Sagulung meliputi Tembesi dan Kavling Lama, Kecamatan Bengkong, kecamatan Lubuk Baja meliputi Nagoya, Baloi, Pelita dan Baloi Mas.
Kecamatan Seibeduk meliputi Panbil dan Tanjung Piayu, Kecamatan Sekupang meliputi Marina, Kecamatan Nongsa meliputi Kabil dan Punggur serta Kecamatan Batu ampar. (Ng)
Discussion about this post