Batam | beritabatam.co : Terbukti melanggar undang – undang Narkotika, Asratul Ikhlas, pemuda yang nekad menyelendupkan 150 gram sabu via bandara di Vonis dengan pidana penjara 10 tahun.
Putusan ini dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim, Jasael didampingi Mangapul, Efrida di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Selasa (9/4/2019).
Berdasarkan Amar putusan yang di bacakan Ketua Majelis hakim, hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa dianggap bertentangan dengan program pemerintah tentang pemberantasan peredaran narkoba.
Sementara itu, hal yang meringankan, terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya.
Perbuatan terdakwa, kata Jasael, modus yang di lakukan tedakwa untuk menyelundupkan narkotika jenis sabu melalui bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan suatu tindak kejahatan, sehingga tidak ada alasan pemaaf untuk membebaskan terdakwa dari segala jeratan hukum.
Perbuatan terdakwa Asratul Ikhlas telah terbukti melanggar Pasal 114 Ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Sebagaimana Dakwaan Pertama dari Jaksa Penuntut Umum (JPU), Rosmarlina Sembiring.
“Menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa dengan pidana penjara 10 Tahun,” Kata Jasael membacakan amar putusannya.
Selain hukuman penjara, terdakwa juga di hukum untuk membayar denda sebesar 1 miliar rupiah, Subsider 6 bulan kurungan.
“Apabila denda sebesar 1 miliar Rupiah tidak di bayarkan oleh terdakwa, maka akan di ganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan,” ujarnya.
Untuk diketahui, Penangkapan ini bermula dari kecurigaan petugas Bea dan Cukai Bandara pada saat terdakwa hendak melakukan Check In di Counter Lion Air Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
Dari kecurigaan tersebut, Terdakwa Asratul langsung diamankan ke kantor Bea dan Cukai bandara, kemudian di bawa ke Rumah Sakit Awal Bross untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dari Hasil Pemeriksaan, Petugas berhasil menemukan 2 bungkus Narkotika jenis sabu seberat 150 gram yang dibungkus plastic transparan dibalut dengan lakban warna hitam dan dibungkus lagi dengan kondom yang disimpan didalam anus. (RH)
Discussion about this post