Batam | beritabatam.co : Sambil mengusapkan air mata dengan sapu tangannya, Paulus Amat Tantoso merasa menyesal atas perbuatannya dengan melakukan penganiayaan terhadap warga negara Malaysia Hong Kong Cheng Alias Celvin di Wey wey Seafood Restaurant kawasan Harbourbay beberapa bulan lalu.
Tanggapan dan tuduhan terhadapnya dengan sengaja melakukan percobaan pembunuhan dibantah olehnya dalam keterangan yang disampaikan dalam persidangan. Dan dikuatkan dari saksi yang dihadirkan dalam persidangan yang digelar Senin (14/10/19).
Paulus Amat Tantoso menerangkan dirinya pada saat itu khilaf dan emosi dikarenakan banyak dari relasinya yang meminta dana kembali sementara dana perusahaannya dipinjamkan oleh manajer operasional nya yang bernama Mina kepada Hong Kong Cheng tanpa sepengetahuan dirinya.
Amat mengaku, sebelumnya tidak mengenal siapa Hong Kong Cheng yang disebut Mina. Saat ia mempertanyakan kas perusahaan yang kosong ternyata dipinjamkan ke Hong Kong Cheng Alias Celvin.
Amat mengisahkan diawal Maret 2019, kas sering berkurang kemudian ditambah customer sering menelepon.
“Sehingga saya mulai curiga dan puncaknya setelah saya pulang kampung keuangan semakin parah. Dalam catatan tidak berkurang namun diketahui relasi karena sering berkurang untuk pemberian uang. Saya tanya ke Mina akhirnya setelah saya interogasi. Mina mengakui bahwa uang Celvin yang utang,” terang Amat Tantoso di persidangan.
Amat juga memastikan berapa uang yang sebenarnya dipinjam oleh Celvin. 7, 10 atau 30 miliar ?
“Saya tanya lagi kenapa kamu sampe hati gunakan uang perusahaan untuk dipergunakan kepada orang lain. Sementara itu juga bukan uang perusahaan namun itu juga ada uang relasi disitu,” terang Amat Tantoso.
Hingga akhirnya, Amat bersama keluarga atas informasi dari Mina bertemu Celvin di Restaurant Wei Wei menagih cek senilai 7 milyar atas nama Celvin yang belum ditandatangani nya. Pertemuan itu bertujuan meminta tandatangan cek dan menagih uang kembali.
Saat pertemuan awalnya Hong Kong Cheng sempat menawarkan makan kepada dirinya.
“Bagaimana saya selera makan pada saat itu banyak orang yang menagih uang mereka ke saya sementara uang di semua banyak di Celvin yang belum dibayarkannya,” pungkas Amat.
Hingga akhirnya insiden berdarah itu terjadi.
“Saya tidak bisa menahan emosi pada saat itu setelah itu saya sadar kalau saya melakukan kesalahan yang akhirnya saya menyerahkan diri ke polisi,” ucap Amat Tantoso.
Amat Tantoso mengaku, hingga saat ini tak sepeser pun Celvin membayar hutangnya.
Dengan menyesal didalam persidangan Paulus Amat Tantoso meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat banyak dan sambil mengungkapkan dirinya tidak ada niat melakukan penganiayaan terhadap Celvin.
“Jika saya punya niat dari awal tidak mungkin saya bawa keluarga istri dan anak pada saat pertemuan itu,” ucapnya dengan lirih. (Ben)
Discussion about this post