Viral | beritabatam.co : Mendengar kata buaya darat, yang terlintas dipikiran pasti petualangan lelaki pengumbar janji yang tak bertanggung jawab. Tapi yang kita bahas kali ini bukan buaya darat versi penjahat yang banyak dimusuhi kaum hawa tersebut.
baca juga : Ini Momen Saat Rudi-Amsakar Bersih Bersih Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Buaya darat yang kita bahas kali ini, adalah lelaki yang rela dan secara sengaja membuat luka ditubuhnya utamanya pada bagian punggung, sehingga jadi mirip duri duri punggung hewan buaya.
baca juga : Muda dan Kaya Raya, Semudah Itu Menggambarkan 10 Pengusaha Inspiratif Ini
Seperti dikutuip dari Guideku.com. Menjadi buaya darat merupakan keunikan budaya yang dimiliki salah satu suku di Papua Nugini.
Adalah Suku Chambri yang punya tradisi melukai tubuhnya hingga mirip seperti kulit buaya, ingat ya, seperti buaya asli yang sering nongrong di tepi sungai.
Keunikan tradisi ini sebenarnya sudah bisa kita lihat dalam film Black Panther. Penampilan tokoh Killmonger yang memiliki tekstur kulit timbul mirip buaya.
Inilah salah satu tradisi unik lelaki dewasa Suku Chambri yang masih dipertahankan hingga sekarang yakni skarifikasi buaya.
Kulit para pria asli Suku Chambri, seiring pertumbuhannya memasuki usia dewasa akan dilukai sebagai ritual skarifikasi buaya. Melalui ritual dan upacara adat, setiap anak laki-laki Suku Chambri wajib melakukan tradisi yang tak biasa ini,
Lokasi suku Chambri tepatnya berada di wilayah sebuah perkampungan di provinsi Sepik Timur, Papua Nugini.
Skarifikasi ini bukan tanpa alasan. Yang namanya budaya tentu mengandung makna dan arti tersendiri. Dan ternyata hewan buaya memiliki tempat tersendiri dan sangat dihormati oleh Suku Chambri.
Menurut warga asli Suku Chambri, buaya dikenal sebagai hewan spiritual dan pemangsa puncak yang sangat kuat.
Dahulu disebutkan, seekor buaya dari Sungai Sepik ini pernah ada yang bermigrasi ke daratan dan berubah menjadi manusia. Dan ritual ini dilakukan dengan harapan anak laki-laki asli Suku Chambri tumbuh menjadi seorang pria yang tangguh dan kuat. Sebagaimana kokoh dan tangguhnya buaya.
Dengan proses khusus, luka yang timbul akibat tradisi ini diolesi dengan minyak pohon dan tanah liat. Agar terhindari dari bahaya infeksi.
Tidak heran, lelaki dewasa suku asli Chambri tampil dengan luka khas skarifikasi buaya di sekujur tubuhnya. Dan kini menjadi satu keunikan yang memperkaya khasanah budaya suku khas Papua Nugini.
Dan mengacu pada makna yang terkandung didalamnya, tentu buaya darat suku Chambri sangat jauh berbeda dengan buaya darat yang sering kita pahami selama ini. (red)
Discussion about this post