Batam | beritabatam.co : Sanggar Seni Wansendari Kota Batam meriah juara satu pada kategori lomba video kesenian Tari Daerah Islami Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Sumatera yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI), beberapa waktu lalu.
Dan dalam perlombaan ini, Wansendari mengangkat tema berjudul Syariful Anam atau prosesi cukur rambut anak bayi yang berusia 40 hari sampai 2 tahun. Prosesi ini merupakan warisan budaya tak benda dari bumi melayu.
Pemilik Wansendari Kota Batam, Nandar mengutus lima penari dengan video berdurasi lima menit. Adapun hadiah yang dimenangkan senilai Rp 25 juta.
“Perasaan bangga dan suprise karena tahun ini garapannya tidak seperti tahun lalu, saingannya akademisi. Tetapi berkat ketelatenan penari dan pelatih dalam dua minggu latihan dapat memenangkan lomba ini,” ucap Nandar.
Dhory yang juga Pemilik Wansendari Kota Batam mengatakan Lomba Fesyar ini, kali kedua diikuti oleh Wansendari, pada tahun 2020 Wansendari keluar sebagai juara ketiga tingkat regional Sumatera. Dan kali ini Wansendari menggarap konsep yang mengangkat kearifan lokal dalam konteks kekinian.
“Pada perlombaan itu diikuti peserta usia 15 sampai 22 tahun, dengan harapan anak seusia tersebut dapat mengenal tradisi,” terangnya.
Selain mengenalkan tiga objek wisata, Wansendari juga mengunakan pelamin dan peterakne yang berada di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam sebagai tempat membuat video. Kemudian kostum yang dipakai yakni busana kurung Melayu.
“Konsep tarian kita sesuai dengan tema yang kita angkat, pada Rumah Limas Potong bermakna tempat mempersiapkan acaranya, lalu peterakne tempat acara syukurannya,” terangnya.
Ia mengaku kota Batam mengambil tema yang berbeda dari daerah lainnya, yakni mengangkat objek wisata.
“Kami (Wansendari) kalau ke negara lain selalu membawa Batam, contohnya ke Australia,” ucapnya. (MCB)
Discussion about this post