Jakarta | beritabatam.co : Masyarakat Anti Radikalisme & Intoleransi Indonesia yang dipimpin oleh Haidar Alwi selaku dewan pembina tunggal mengikrarkan sumpah setia kepada Pancasila di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (17/7/19).
Ikrar suci kebangsaan ini merupakan reaksi cepat terhadap pidato Presiden Joko Widodo saat menghadiri agenda Visi Indonesia di Sentul Internasional Convention Center (SICC) pada Minggu (14/7/19) lalu.
“Dala pidato Visi Indonesia di Sentul, Pak Jokowi dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada toleransi bagi mereka yang mengganggu Pancasila. Itu artinya, menjaga Pancasila dari ideologi asing, radikalisme dan intoleransi menjadi salah satu fokus serius dalam pemerintahan lima tahun ke depan bersama Kiyai Ma’ruf Amin. Sebagai bentuk dukungan dan komiten kami terhadap hal itu, maka hari ini kami mengikrarkan sumpah setia kepada Pancasila,” ujar Haidar Alwi.
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Sebab, radikalisme dan intoleransi di Indonesia sudah memasuki tahap yang sangat mengkhawatirkan. Jika tidak diantisipasi dengan langkah-langkah yang serius, tidak tertutup kemungkinan Indonesia akan hancur seperti negara-negara di Timur Tengah.
“Kita patut bersyukur dan mengapresiasi apa yang disampaikan Pak Jokowi. Alhamdulillah, beliau menyadari dan paham situasi negara kita dalam beberapa tahun terakhir ini. Kelompok radikal ini menyusup dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, apa saja ditunggangi untuk mencapai tujuan mereka. Ini yang harus kita lawan bersama-sama. Apa pun kedok mereka, jangan sampai kita tertipu. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Tidak ada tempat untuk kelompok mereka itu,” tutur Haidar Alwi.
Berikut sumpah setia kepada Pancasila yang diikrarkan oleh Masyarakat Anti Radikalisme & Intoleransi yang dipimpin Haidar Alwi:
1. Demi tanah air kami bersumpah, akan setia kepada Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
2. Demi tanah air kami bersumpah, memegang teguh merah-putih sebagai bendera Republik Indonesia.
3. Demi tanah air kami bersumpah, siap mati untuk membela Indonesia dari ancaman radikalisme yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Reporter : Hamdi Putra /red
Discussion about this post