Batam | beritabatam.co : Dari sekitar 48 pasar di Batam, dengan populasi pedagang mencapai 9000 pedagang kakilima (PKL). Ternyata partisipasi keikutsertaan dalam BPJS Ketenagakerjaan pekerja bukan penerima upah masih sangat rendah.
Sebagaimana disampaikan Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama BPJS Ketenagakerjaan terkait Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, di Pasar Botania, Batam Centre, Selasa (03/09/19).
“Artinya banyak yang belum mendapatkan perlindungan saat bekerja, meskipun tingkat risikonya kecil tapi perlindungan itu perlu diberikan kepada setiap pekerja,” ujarnya, sebagaimana dimuat laman mediacenterbatam.
Ia berharap dengan kerja sama ini tingkat kesadaran pedagang di pasar Batam bisa terus meningkat. Dalam sosialisasi, Disperindag-BPJS Ketenagakerjaan juga menggandeng Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) serta distributor.
Senada, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Batam Nagoya, Surya Rizal mengatakan Pasar Botania 2, baru sekitar 15 persen dari 300 pedagang yang sudah mendaftar program BPJS Ketenagakerjaan. Yang membuktikan masih rendahnya kesadaran partisipasi BPJS Ketenagakerjaan di pasar pasar kota Batam.
Kepada pedagang, BPJS Ketenagakerjaan hanya mewajibkan untuk program JKK dan Jaminan Kematian (JKm). Sedangkan untuk Jaminan Hari Tua (JHT) pihaknya memberikan kebebasan. Apabila para pedagang mau menabung untuk JHT, BPJS Ketenagakerjaan akan menerima sesuai dengan mekanisme yang ada. (MCB)
Discussion about this post