Batam | beritabatam.co : Bisma Goes to Get Member (Bigger) digelar Bekraf Information System in Mobile Application (Bisma) untuk menjaring lebih banyak pelaku ekonomi kreatif Batam.
“Kami menargetkan sekitar 300 pelaku ekraf Kota Batam bisa ikut mendaftarkan usahanya ke Bisma setelah acara ini,” kata Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf, Wawan Rusiawan dalam acara Bigger di Hotel Aston Batam, Kamis (29/08/19), sebagaimana dimuat laman mediacenterbatam.
Saat ini terdata 423 pelaku ekraf Batam yang sudah mendaftar ke Bisma. Jumlah ini mencapai 80 persen dari pelaku usaha ekraf Provinsi Kepulauan Riau yang terdaftar di platform milik Bekraf tersebut.
“Batam merupakan kota ke-7 pelaksanaan Bigger 2019. Sebelumnya di Bogor, Malang, Palembang, Padang, Banyuwangi, dan Mataram,” ujarnya.
Tercatat 25 persen wisatawan mancanegara masuk melalui Batam. Bekraf menilai pertumbuhan ekonomi Batam banyak disokong sektor ekonomi kreatif pendukung pariwisata.
Wawan menjelaskan Bisma dibangun dengan tujuan mendukung pendataan mikro ekonomi pelaku ekraf. Sehingga bisa menjadi acuan dalam menyusun program dan kebijakan untuk pengembangan ekraf nasional.
Adapun keuntungan pelaku ekraf bergabung di Bisma adalah mendapatkan informasi agenda terkini seputar kegiatan Bekraf. Bisma juga menyediakan etalase untuk memperkenalkan produk-produk ekraf. Dan pelaku kreatif yang terdaftar di Bisma menjadi prioritas dalam memperoleh dukungan hingga bantuan investasi.
“Kita sering mengadakan bimtek, event, workshop. Tentu kita prioritaskan yang sudah terdaftar di Bisma. Kita juga akan lakukan analisis lebih detail apa yang dibutuhkan pelaku ekraf di Indonesia,” kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata mengajak pelaku ekraf Batam untuk mendaftarkan kegiatan kreatifnya ke Bisma. Karena tujuan dari Bisma juga adalah menyusun basis data pelaku ekraf se-Indonesia.
“Kami juga mendorong dibentuknya Asosiasi Insan Kreatif sehingga kebijakan yang kita buat untuk insan kreatif yang notabene milenial menjadi tepat sasaran. Misalnya minta tempat nongkrong. Memang simpel, tapi dari tempat nongkrong bisa hadir kreativitas-kreativitas lain,” tuturnya. (MCB)
Discussion about this post