Batam | beritabatam.co : Warga Taman Yasmin Kebun bersyukur dengan kehadiran Kavling Siap Bangun (KSB yang saat ini tengah ditangani PT. KAS di Nongsa kota Batam.
Meski sempat diberikan pemahaman oleh Zarmalis, perwakilan BP Batam, Namun perwakilan warga bersikeras mengatakan KSB tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Utamanya warga yang kategori menengah kebawah.
Kamriah, salah satu warga yang hadir dalam RDP di ruang rapat DPRD Batam, Senin (29/07/19), benar benar memanfaatkan kesempatan untuk mencurahkan perasaannya.
Kamriah mengaku, pengelola kavling memberikan kavling gratis dan uang paku satu juta rupiah.
“Itu untuk orang yang telah menetap sejak tahun 2003 dengan luas lahan yang dipakai untuk tempat tinggal berkebun dan beternak yang seluas 10 hektar,” ucapnya.
Dikatakan Kamriah, PT KAS menyiapkan lahan Kavling dengan program yang belum pernah dilakukan oleh perusahaan besar sekalipun di Batam dengan penataan secara gratis kepada warga.
“Kami sebagai warga Taman Yasmin meminta kepada jajaran pemerintahan agar mempermudah PT.KAS melanjutkan rencananya” harap Kamriah
Kamriah menyebutkan, warga sepertinya sangat terbantu dengan program PT. KAS
‘Kami ini manusia yg mana kami juga tau bahwa kami punya hak untuk mendapatkan tempat atau tanah untuk dibangun. Sedang kan hewan saja di lindungi dan di siapkan hutan untuk mereka hidup, ucapnya.
Diakuinya, dirinya mengetahui bahwa tanah air dan kandungan didalamnya adalah milik negara tapi diolah untuk kesejahteraan rakyat.
‘Tolonglah bapak bapak wakil rakyat dan kepala daerah, janganlah kami dimanfaat kan hanya pada saat pemilihan legislatif dan kepala daerah. pada saat Bapak ibu sudah terpilih kami di lupakan” harap Kamriah.
Kamriah sampaikan bahwa ada sekitar 41ribu KK yang msh tinggal di rumah liar.
“Apakah mereka bukan warga negara indonesia dan tidak diperhatikan ?” pungkasnya.
Kamriah mempertanyakan peran pemerintah.
“Ada perusahaan yang mau memberi kami kavling gratis malah di persulit sementara di tempat lain di biarkan. Apakah ada bisnis pemerintah di lahan ini dengan cukong. Kami tahu BP Batam dari pada memberi kan kavling kepada kami yang miskin ini lebih baik menjual nya ke cukong kalau ke kami mereka gak dapat uang,” beber Kamriah.
Kamriah menyatakan siap membayar UWTO sebagai kewajiban dari BP Batam.
“Kami mendengar manajemen PT KAS sedang mencari solusi ini ke pusat. Mudah mudahan PT KAS sukses dan berhasil unnku menyelesaikan masalah inim” harapnya. (Ben)
Discussion about this post